Selasa, 30 Desember 2008

Telkom Speedy

Speed That You Can Trust.....
Itulah simbol Telkom Speedy yang saat ini terngiang dalam teling kita. Akses yang murah dengan menjanjikan bandwitch 2 MB. Tapi entah real kecepatan yang diberikan oleh perusahaan besar sekelas Telkom itu berapa?. Sampai saat ini para user belum pernah tau berapa sih kecepatan yang diberikan oleh Telkom Speedy? Mungkin yang ingin saya tanyakan disini adalah untuk akses Speedy yang menggunakan paket Unlimited Office, bukan untuk paket Limited.

Jauh sekali perbedaan akses yang kita terima pada saat bandwitch diperbesar untuk wilayah Cirebon (Datel Wilayah 3) menjadi total 20 MB. Pada awalnya memang kecepatan bisa mencapai real 70Kbps untuk download dari luar (saya mendownload dari rapidshare), tapi tidak lama hanya berjarak 3 hari setelah itu kecepatan yang diperoleh hanya 30Kbps s/d 40Kbps. Spek komputer yang saya gunakan :
  1. PC Built Up DELL (Ex Sewaan Telkom pada PT.ABAM)
  2. Processor Intel 2,66GH
  3. RAM 512 Mb
  4. Modem ADSL D-Link 520T
Dimanakah letak kesalahannya jika bukan karena akses Speedy-nya...? Saya sudah mencoba untuk instal ulang PC-nya, mulai dari billing sampai dengan client.(Speed yang diperoleh diatas adalah penggunaan 1 komputer, dilakukan pagi hari pukul.02.00-04.00).

Disini juga saya ingin menanyakan nasib rekan-rekan yang masih menjadi sales Telkom Speedy dari awal Speedy launch di Cirebon hingga saat ini saya menulis artikel ini. Mereka bekerja tanpa mengenal waktu, tempat, kondisi cuaca demi target yang diinginkan oleh Telkom Speedy. Tanpa Telkom menghargai jerih payah mereka.

Saya adalah seseorang yang pernah berkelut untuk sebuah perusahaan besar PT.Telkom Datel Cirebon, dimulai pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2008. Tapi yang terparah adalah pada saat menjadi sales marketing Speedy pada tahun 2006 sampai tahun 2008. Kenapa? Tanpa adanya kejelasan sebuah status pekerjaan maupun fasilitas yang diberikan kepada para salesnya, yaitu kontrak kerja atau jaminan hari tua atau kesehatan. Alhasil, saya mengundurkan diri dengan cara tidak hormat.

Yang masih diingat sampai saat ini juga adalah seorang manajer yang pernah menanyakan "
Mau apa rencana kedepannya...? Haram hukumnya jika terus menjadi sales Speedy" Dengan lantang saya menjawab "Paling lambat 3 bulan kedepan saya akan mendirikan sebuah warnet yang tarifnya dibawah warnet lain, paling cepat 1 tahun saya akan membuka cabang di tempat lainnya". Itulah obrolan terakhir di rapat tertutup antar Manajer dan Salesnya sebelum saya keluar.

Inilah kebobrokan yang dimiliki oleh PT.Telkom oleh Divisi Telkom Speedy. Kemanakah rasa kemanusiawian seorang manager dengan para jajarannya yang berpendidikan tinggi hingga S2 yang tidak pernah mengenal standarisasi yang diberikan oleh Disnaker.

Dilematis untuk warnet yang berada di Cirebon adalah tidak adanya pilihan akses broadband lain, yang notabene saya menggunakan akses itu sendiri. Bukan karena Telkom-nya yang salah, tapi manajemen yang menjalankannya, dan tidak pernah mendengar keluhan para user dan pekerja di bawahnya.

Yang ingin saya tanyakan adalah :
  1. Apakah akan seperti ini terus kualitas Telkom Speedy...?
  2. Apakah hanya memperbesar perolehan salesnya saja, namun tidak perduli dengan after salesnya..?
  3. Apakah para sales Speedy kurang layak untuk dihargai? Hanya karena status mereka yang selalu freelance dari tahun 2003 sampai saat ini, tanpa kontrak apalagi mendapatkan fasilitas Jamsostek dan Kesehatan.
  4. Bagaimana standarisasi untuk pegawai kontrak untuk sebuah perusahaan besar seperti Telkom Speedy?
Semoga para blogger ataupun para netters yang membaca dapat memahami isi dari artikel ini. Dengan harapan lainnya adalah semoga Manajemen Telkom Speedy bisa menghargai hasil dan jerih payah tenaga marketingnya.

1 komentar:

  1. bagi saya anda tidak berpikir panjang, dan anda sepertinya menyalahkan telkom tanpa terlebih dulu tahu apa yang menjadi kendala yang di hadapi telkom, kalau sales speedy yang lain banyak bertahan sedangkan anda sendiri tidak berarti cara pikir anda yang salah.

    ttd

    sales speedy

    BalasHapus